Pages

Friday, June 5, 2009

Malaysia Lautan Pencuri

Hei Malaysia, stop ruin our life !

Ada apa dengan Malaysia? Mengapa mereka selalu memberikan kesan buruk di mata Indonesia? Ataukah mereka iri dengan Indonesia? Ataukah mereka ingin menguasai Indonesia?

Faktanya Malaysia memang lebih maju dibandingkan Indonesia. Mereka memiliki menara petronas yang jadi kebanggan mereka. Mereka punya sirkuit kebanggan. Lalu apa lagi yang mereka cari dari Indonesia.

Mulai dari kasus mereka melakukan kekerasan kepada TKI kita. Bagaimana mereka ingin merebut kepulauan Ambalat yang jelas-jelas ada di dalam teritorial Indonesia. Mereka juga mengklain kebudayaan asli Indonesia. Dan kini yang sedang ramai dibicarakan yaitu kasus Manohara yang disiksa oleh pangeran Kelantan.

Manohara mengakui bahwa ia diperkosa oleh pengeran Kelantan. Inikah watak seorang pangeran yang mereka miliki. Menyiksa manohara dengan melukai tubuhnya. Bahkan pengran kelantan tersebut dicurigai mamiliki gangguan mental.

Dahulu Indonesia membantu Malaysia dengan mengirimkan tenaga pengajarnya. Namun kini apa balasan yang didapatkan oleh Indonesia setelah Malaysia menjadi negara yang jauh lebih baik dari Indonesia. Seperti pepatah yang mengatakan, air susu dibalas dengan air tuba. Mereka seakan tak ada rasa terima kasih kepada negara ini.

Lalu dilanjutkan dengan kasus sekelompok penyanyi asal amerika yaitu N.E.R.D. Mereka awalnya tidak boleh menyelenggarakan konser di Malaysia, namun entah bagaimana akhrinya mereka diizinkan melakunan konser. Namun saat mereka ingin melanjutkan tournya ke Indonesia, Malaysia malah menahan passport mereka. Akhirnya pihak Indonesia bekerja keras agar N.E.R.D bisa bebas dan dapat melaksanakan konser di Indonsia. Namun mereka trauma dengan apa yang terjadi di Malayasia. Mereka takut apabila mereka melalukan konser di Indonesia, Indonesia akan menahan passport merka dan tidak dapat melanjutkan tournya. Image apakan yang ingin ditanamkan oleh Malayasia tentang Indonesia di mata dunia.

Sudikah kita dikatakan negara serumpun dengan Malaysia? F you M!

Thursday, June 4, 2009

Jurnalistik atau Humas ?

Jurnalistik apa humas yaa?

Pertanyaan ini yang sekarang selalu ada di pikiran gue. Sebuah pertanyaan yang akhirnya harus gue jawab tanggal 8 Juni nanti. Kali ini gue bener-bener gamau main-main. Boleh gue kebetulan masuk fikom, tapi gue gamau kebetulan masuk jurnal, humas, ataupun mankom. Menurut gue semua jurusan sama dan itu yang bikin gue bingung nentuin jurusan. 70% temen-temen gue udah balikin surat pernyataannya, tapi gue kepikiran masuk jurusan mana aja enggak. Gue gamau salah langkan kali ini, ini bener-bener nentuin masa depan gue.

Kenapa jurnal? Gue pengen masuk jurnal soalnya gue bisa belajar kerja keras dari sekarang, dari dulu hidup gue gak pernah susah, apa-apa selau beres, selalu ikut apa yang gue mau. Dan kerja keras adalah sebuah tuntutan di dunia kerja nanti. Kedua gue pengen bener-bener kuliah, selama ini gue kuliah kaya ngisi waktu liburan gue di Bandung, agak bisa dibilang iseng-iseng. Tapi ada beberapa hal yang gue takutin kalo masuk jurnal, gue bisa keteteran trus gak bisa ngumpulin tugas sesuai deadline, gue emang suka nulis tapi tulisan gue lebih sering sampah dibanding bagus, yang utama adalah gue takut tepar buat nyelesaiin semua tugas-tugas. Banyak senior bilang jurnal tuh gak susah asal dibawa fun, semua pekerjaan juga gak bakalan susah kalo dibawa fun.

Kenapa humas? Soalnya gue takut gak bisa nyelesaiin tugas-tugas di jurnal. Mmm, kata bokap gue kuliah di humas tuh enggak capek, trus kerjanya jelas ada waktu-waktunya jadinya gak serabutan dan kerjanya kantoran plus pake baju rapih. Trus katanya gue bisa nerusin S2 (jurnal juga bisa). Aduhhh, kayaknya pengan masuk humas tuh pelarian gue dari jurnal.

Kenapa enggak mankom? Simple, mankom gak jelas. Hampir semua dipelajarin, itu bikin kita gak fokus ke satu titik. Foto yang bagus itu foto yang fokus sama titik tertentu.

Setelah gue tanya beberapa temen gue, ini jawaban mereka :
  • Lho harus yakin sama pilihan lo, jurusan apapun ada konsekwensinya, tapi harus lo jalanin (mashadita djusly)
  • Menurut gue lo harus pilih yang lo suka rin! Masalah keteteran urusan belakang, jadikan itu sebagai tantangan bukan hambatan. "I do what I like, I like what I do" (annisa mandala putri nasution)
Gue sekarang udh yakin 70% di jurnalistik. Bokap nyokap bilang mereka ngedukung pilihan gue, tapi mereka bilang suruh gue pikirin lagi, artinya mereka gak yakin 100% atas pilihan gue. Yang terbaik buat gue harusnya didukung 100% sama orang tua. Bokap bilang malah mankom aja. Tapi nyokap ngebolehin gue masuk jurnal, asal gue gak jadi wartawan yang dikerjar-kejar deadline, how come? Pilihan orang tua emang gak selamanya bener, tapi lebih banyak benernya dibanding salahnya.

Makin deket batas buat ngumpulin gue tambah bingung, gue makin gak yakin ama pilihan gue. Trus anehnya sekarang gue kepikiran mankom aja yang jadi pilihan pertama gue waktu masuk fikom. Oh God, what should i do?

Come on, give me a solution

Wednesday, May 6, 2009

Pameran Photo Perdana

Deskripsi : Seorang perempuan yang asik meminum segelas minuman yang berisi coca-cola. Sedangkan Presiden RI sibuk menanamkan agar mengonsumsi produk Indonesia, namun masih banyak yang tidak mengubris kata-kata Presiden RI. Selain itu minuman bersoda tersebut juga tidak baik bagi tubuh kita karena mengandung banyak kalori yang tidak dapat dicerna baik oleh tubuh kita.

Deskripsi : Ekspresi seorang anak adam yang akan segera mendapatkan kemenangan. Dalam salah satu permainan kartu remi, dua sekop merpakan kartu tertinggi.

Deskripsi : Foto ini mendeskripsikan akan indahnya alam yang diciptahak oleh Yang Maha Kuasa. Betapa tenangnya deru obak di lautan yang menenangkan jiwa yang tertekan.

Deskripsi : Foto ini saya ambil saat liburan lebaran tahun 2008. Saya mengambil momen ini untuk menggambarkan bagaimana jerih payah seseorang untuk menghidupi keluarganya. Ia memanjat pohok kelapa setinggi 5 meter tanpa alat atau pengaman apapun. Ia tidak memikirkan tingkat resiko bila ia terpeleset dari pohon tersebut.

Deskripsi : Foto ini saya ambil saat saya sedang berkumpul dengan teman-teman saya. Objek ini menarik karena disamping tampilannya yang menarik juga sebagai kebutuhan manusia yang tidah lepas dari kebutuhan primer yaitu makanan. Tanpa makanan kita tidah akan dapat bertahan hidup.


Why ?

Seberapa pantes sih dia buat bikin lo kaya gini? Mungkin pertanyaan ini gak ada yang bisa jawab kecuali lo.

Mungkin dulu lo udah ngerasa jadi orang paling bahagia di dunia, lo bisa ketawa-ketawa sepuasnya, lo bisa ngelakuin apapun yang lo mau, dan lo bisa nikmatin hidup sesuka lo. Lo dulu jadi temen gue yang selalu ada kalo gue kenapa-kenapa. Lo sering ngeledekin gue dan itu bikin gue senyam-senyum sendiri. Lo selalu ngajak pergi, lo selalu pengen seneng-senenga ama kita.

Tapi sekarang apa? Gue gatau keadaan lo kaya apa. Gue gak pernah liat lo, gak prnah ngajak kita pergi lagi, gue gak pernah lo gerecokin lagi dengan pertanyaan-pertanyaan aneh. Bahkan sekarang liat senyum lo aja gue gak pernah.

Sampe akhirnya gue tau lo udah separah itu, yang lo tanyain dia dia terus. Dia aja gak pernah nanyain lo sama sekali. Kalo lo bialng dia gak nanya-nanya lo karena dia gatau lo sakit itu salah. Dia gak nanya-nanya lo karena dia gak peduli ama lo. Dia udah terlalu sibuk dengan kehidupan barunya.

Masih gak dia ngabarin lo kemana dia pergi? Masih gak dia nanya-nanya ke gue? Masih gak dia ngajak lo pergi? Enggak kan!

Masih banyak kok yang bisa lo sayang. Dan masih banyak hal yang bisa bikin lo seneng. Giliran lo terpuruk kaya gini siapa yang ada buat lo kaya gini? Dia? Enggak sama sekali kan! BANGUN DONG!

Gue bingung sama cewe yang gak punya hati kaya dia. Menurut gue semua yang lo kasih ke dia itu terlalu berharga. Sesukanya dia manggil lo sayang sekarang paggilan sayang itu udah buat orang alin lagi.

Dia bilang dia gamau nyakitin lo. Dia emang gak nyakitin lo, tapi dia bunuh lo pelan-pelan. Sampe sekarang lo masih pengen ketemu dia, apa sih yang bikin lo pengen ketemu dia? Mau nambah sakit hati !

Saat cinta sudah mengambil andil dalam kehidupan memang terasa indah, bahkan sebuah gubuk akan berubah menjadi sebuah istana mewah. Segelas teh tawar akan berubah menjadi segelas wine.

Cinta ada di dunia agar hidup manusia menjadi berarti. Cinta telah membawa kita ke tempat terindah yang pernah ada di dunia ini. Namun masihkan hidup ini terasa indah bila cinta itu pergi tanpa kita rela untuk melepaskannya?

Cinta mungkin akan berubah menjadi anugerah terburuk yan pernah ada. Cinta membuat kita tiada berarti untuk melanjutkan hidup kita. Dan cinta membuat kita mengakhiri hidup kita secara perlahan.

Masihkah mereka bisa berfikir sehat bila cintanya diambil paksa ? Seburuk itukan hidupnya bila yang ia cintai pergi meninggalkannya? Tak adakah hal yang lain yang membuat ia menikmati kehidupan selain seseorang yang ia cintai? Bahkan ia sudah tidak peduli lagi dengan tubuh yang diciptakan sempurna oleh Yang Maha Kuasa. Tidakkan mereka memikirkan orang tua mereka yang besusah payah merawat tubuh mungil yang tidak berdaya itu hingga tumbuh menjadi sesosok manusia yang sempurna? Namun dengan mudah ia merusak tubuh itu sendiri.

Sanggupkah mereka membayangkan wajah kedua orang tua mereka bila tahu apa yang terjadi dengan dirinya sekarang? Bahkan saat kita jatuh saat berlari saja mereka langsung berlari ke arah kita dan mengobati luka yang hanya goresan kecil, mereka begitu khawatir. Bayangkan bila sistem di tubuh kita yang terluka? Masihkan mereka dapat tertawa bahagia ?

Cinta memang menyakitkan. Namun kata bangkit adalah hal yang dapat membuat cinta itu berubah menjadi sesuatu yang dapat membuatmu tersenyum.